SBC 6 Melegenda Tapi . . .
Apakah anda sabtu 29 Juni kemarin menyaksikan Solo Batik Carnival 6? Apa komentar anda tentang acara tersebut? Banyak sekali komentar dari warga masyarakat sampai dengan walikota. Solo Batik Carnival yang sudah menjadi event tahunan dan menjadi andalan promosi kota solo ini seperti kehilangan auranya dipenyelenggaran tahun ke 6 ini. Entah apa sebabnya coba kita analisis bersama-sama.
Dari awal reqrutmen peserta carnival maupun volunteer SBC dilakukan serba mendadak dibulan Maret. Padahal biasanya Januari atau Februari pengumuman untuk mengikuti atau menjadi peserta SBC ini sudah mulai dibuka. Mungkinkah itu yang menyebabkan berkurangnya peserta dari 300an menjadi 130an peserta saja? Entah ini salah siapa yang pasti harus menjadi pelajaran bagi pihak-pihak terkait. selengkapnya klik >>
Kemudian Promosi event? Sejauh mana promosi dari event SBC ini digaungkan? Hanya mengandalkan Papan Promosi tahunan kota yang dibuat oleh dishub saja tak akan bias. Seharusnya panitia atau pihak-pihak terkait bisa berkaca dari tahun lalu. Promosi gencar digaungkan 1minggu sebelum perhelatan SBC ini. Kita ambil contoh tahun lalu karena tahun lalu promosi sangat bagus dari media televise baik talkshow di teletivi nasional da nada promo iklan di 2 tv nasional juga. Sebenarnya promosi ini hal yang sangat penting untuk menarik pengunjung dari dalam maupun luar kota tapi tahun ini benar-benar miskin promosi.
Apa lagi? Yak panggung VIP untuk penonto. Menurut saya percuma kemarin dibuat kursi penonton di jalan jendral sudirman kalau penontonpun sama saja tetap berdiri. Menurut saya konsep panggung VIP yang bagus itu ada di Solo Batik Carnival 4 yang dibuat oleh sponsor-sponsor swasta. Dulu mereka membuat panggung yang tinggi yang berisi kursi-kursi VIP penonton lengkap dengan lighting dan pagar pembatas. Sehingga penonton VIP benar2 dimanjakan dan orang yang nonton dijalan dengan berdiripun dapat menyaksikan walau dengan berdiri berdesak2an tanpa mengganggu tribun VIP.
Dari segi kreatifitas pembuatan Kostum peserta menurut saya tetap kreatif dalam mendesain kostum. Walau ada peserta yang membuat kostum monoton dan kecil tak semegah kawan-kawannya yang lain. Semoga semua panitia dan masyarakat belajar dari penyelenggaraan tahun ini sehingga di SBC7 bisa sukses dan lebih baik.
Posted on July 1, 2013, in Umum, Wisata and tagged Batik Carnival, batik jawa tengah, Belanja Batik, Carnval, ibukota batik, jawa tengah, Kelemahan SBC 6, kota batik, motif batik solo, panitia, pasar klewer, Pemkot Surakarta, SBC 2013, sbc 6, scp, solo, Solo Batik Carnival, solo batik carnival 6, Solo Canival, Surakarta, walikota, Wonderful Indonesia, wordl carnival. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0